Mesin cuci sudah menjadi hal penting bagi rumah tangga modern. Dengan sekali tekan tombol, pakaian kotor bisa kembali bersih tanpa harus mengucek atau menghabiskan banyak tenaga. Tapi, meski terlihat sederhana, banyak orang yang ternyata belum benar-benar paham cara menggunakan mesin cuci dengan benar.
Kesalahan-kesalahan kecil yang sering dianggap sepele justru bisa berdampak besar. Mulai dari pakaian yang cepat rusak, cucian bau apek, tagihan listrik meningkat, hingga mesin cuci yang harus sering diperbaiki. Supaya tidak terjebak dalam masalah ini, mari kita bahas lebih detail kesalahan umum saat menggunakan mesin cuci yang sebaiknya Anda hindari.
1. Memasukkan Pakaian Terlalu Banyak
Salah satu kesalahan paling sering adalah memasukkan cucian melebihi kapasitas mesin. Banyak orang berpikir, “sekali jalan, sekalian banyak,” padahal cara ini justru bikin mesin cepat rusak.
- Dampak: Putaran mesin jadi berat, pakaian tidak tercuci sempurna, bahkan motor mesin bisa terbakar.
- Contoh nyata: Mesin cuci kapasitas 7 kg dipaksa menampung 10 kg cucian. Hasilnya, baju hanya berputar di bagian luar, sementara yang di tengah tetap kotor.
Tips: Ikuti petunjuk kapasitas pada buku manual. Sisakan ruang sekitar satu genggaman tangan di atas cucian agar air dan deterjen bisa bersirkulasi dengan baik.
2. Tidak Memisahkan Jenis dan Warna Pakaian
Mencampur semua pakaian sekaligus adalah kesalahan klasik. Kaos putih, celana jeans, baju olahraga, bahkan kain halus sering dicuci bersamaan.
- Dampak: Warna pakaian bisa luntur, serat kain mudah rusak, bahkan kain lembut bisa tersangkut dan sobek.
- Contoh nyata: Baju putih berubah menjadi kusam karena terkena luntur dari jeans baru.
Tips: Pisahkan cucian berdasarkan warna (putih, cerah, gelap) dan bahan (halus, tebal, denim). Ini tidak hanya menjaga warna tetap awet, tapi juga mencegah gesekan antar kain.
3. Menggunakan Deterjen Berlebihan
Banyak orang percaya semakin banyak deterjen, hasil cuci akan semakin bersih. Faktanya, busa berlebihan justru menghambat kinerja mesin cuci.
- Dampak: Residu sabun menempel di pakaian, menimbulkan bau apek, bahkan menyumbat pembuangan air.
- Contoh nyata: Setelah dicuci, baju terasa licin dan menimbulkan rasa gatal di kulit karena sisa deterjen tidak larut sempurna.
Tips: Gunakan takaran yang dianjurkan. Untuk mesin cuci otomatis, pilih deterjen khusus low-suds (busa sedikit) agar tidak merusak mesin.
4. Tidak Membersihkan Mesin Cuci Secara Rutin
Banyak yang berpikir mesin cuci selalu bersih karena sering terkena air dan sabun. Padahal kenyataannya, residu deterjen, kotoran, hingga jamur bisa menumpuk di dalam tabung.
- Dampak: Mesin berbau tidak sedap, cucian jadi kurang higienis, dan komponen mesin bisa tersumbat.
- Contoh nyata: Meskipun sudah dicuci, pakaian tetap berbau apek karena tabung mesin cuci kotor.
Tips: Lakukan pembersihan minimal sebulan sekali. Gunakan mode “tub clean” jika tersedia, atau jalankan mesin dengan air panas yang dicampur cuka putih untuk membasmi jamur dan kotoran.
5. Lupa Memeriksa Kantong Pakaian
Koin, uang kertas, tisu, atau benda kecil lain yang tertinggal di kantong bisa menjadi mimpi buruk.
- Dampak: Tisu hancur dan menempel di semua pakaian, koin bisa menyumbat pembuangan, bahkan merusak drum mesin.
- Contoh nyata: Kertas tisu di saku celana membuat seluruh cucian penuh serpihan putih yang sulit dibersihkan.
Tips: Biasakan memeriksa kantong sebelum memasukkan baju ke mesin cuci.
6. Tidak Mengikuti Buku Manual
Setiap mesin cuci punya aturan sendiri. Sayangnya, banyak pengguna langsung menyalakan mesin tanpa membaca panduan terlebih dahulu.
- Dampak: Mode pencucian salah, kapasitas tidak sesuai, bahkan kerusakan dini pada mesin.
- Contoh nyata: Menggunakan mode normal untuk kain wol membuat bahan menyusut.
Tips: Luangkan waktu membaca buku manual. Mesin cuci modern biasanya memiliki banyak mode yang bisa membantu menjaga kualitas pakaian.
7. Menggunakan Mode Putaran yang Tidak Sesuai
Pakaian berbahan tipis atau halus sering rusak karena dicuci dengan putaran keras. Sebaliknya, pakaian tebal seperti jaket jadi kurang bersih jika dicuci dengan mode lembut.
- Dampak: Baju cepat rusak, benang mudah terurai, dan bentuk pakaian berubah.
- Contoh nyata: Gaun berbahan sutra kusut parah setelah dicuci di mode normal.
Tips: Sesuaikan mode dengan jenis pakaian. Gunakan “delicate” untuk kain halus, “cotton” untuk kaos, atau “heavy duty” untuk jeans.
Kalau mencuci sendiri sering bikin ribet karena harus memikirkan kapasitas mesin, pemilihan deterjen, hingga cara perawatan, mending serahin aja ke Laundry Hari Ini. Setiap cucian ditangani dengan standar laundry profesional mulai dari pemisahan pakaian, penggunaan deterjen khusus, hingga pengaturan mesin sesuai jenis kain. Hasilnya, pakaian lebih awet, higienis, dan wangi segar setiap saat.
Bahkan, bagi Anda yang melihat peluang dari tingginya kebutuhan jasa laundry, Laundry Hari Ini juga menawarkan bisnis franchise laundry yang sudah terbukti sistemnya. Jadi, selain mendapatkan kenyamanan dalam merawat pakaian, Anda juga bisa punya kesempatan membuka usaha laundry profesional dengan dukungan penuh dari tim yang berpengalaman.